Jum'at 25 Apr 2025

Notification

×
Jum'at, 25 Apr 2025

Iklan

Iklan

Senin 21 April 2025 Peringati Hari Kartini, Apakah Libur?

Senin, 14 April 2025 | 4/14/2025 08:09:00 AM WIB Last Updated 2025-04-14T01:45:38Z
Ilustrasi kalender

Setiap tahun, ada satu peringatan nasional di bulan April untuk mengenang jasa seorang pahlawan, yakni Hari Kartini. Sesuai nama peringatannya, Hari Kartini bertujuan untuk mengenang pahlawan nasional R.A Kartini sebagai salah satu tokoh pejuang kaum wanita.


Hari Kartini jatuh pada tanggal 21 April. Lalu, apakah 21 April merupakan libur nasional? Berikut informasinya.


Hari Kartini 21 April 2025 Apakah Libur?


Kartini adalah salah satu pahlawan nasional yang bergerak dalam emansipasi wanita dan memajukan kehidupan wanita Indonesia. Hari Kartini diperingati setiap tanggal 21 April.


Berdasarkan SKB 3 Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2025, tanggal 21 April 2025 bukan hari libur nasional. Sehingga, peringatan Hari Kartini 2025 tidak termasuk libur nasional.



Asal-usul Hari Kartini


Dilansir situs Kemdikbud Jawa Tengah, Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 108 Tahun 1964 pada tanggal 2 Mei 1964. Keputusan tersebut menetapkan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional.


Selain itu, tanggal 21 April juga ditetapkan sebagai Hari Kartini. Pemilihan tanggal 21 April sebagai Hari Kartini karena tanggal tersebut merupakan hari kelahiran Kartini, tepatnya pada 21 April 1879.


Profil Singkat Kartini


Mengutip dari situs Kemdikbud, Raden Ajeng Kartini (R.A. Kartini) lahir di Kota Jepara, Jawa Tengah pada tanggal 21 April 1879. Ia adalah putri dari salah seorang bangsawan bernama Raden Mas (R.M.) Sosroningrat yang menikah dengan wanita desa, Mas Ajeng Ngasirah.



Pada tahun 1885, Kartini bersekolah di Europesche Lagere School (ELS) atau setara dengan Sekolah Dasar (SD). Anak pribumi Indonesia yang diizinkan mengikuti pendidikan di ELS, hanya yang orang tuanya merupakan pejabat tinggi pemerintah.



Namun, Kartini tidak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya karena ditentang oleh sang Ayah. Ia dipaksa untuk menjadi putri bangsawan dengan mengikuti adat istiadat yang berlaku. Kemudian, ia banyak menghabiskan waktu di rumahnya.



Kartini yang selalu di rumah atas keinginan Ayahnya, akhirnya mengumpulkan buku-buku pelajaran dan buku ilmu pengetahuan untuk dibacanya di taman rumah. Kartini tertarik pada kemajuan berpikir wanita Eropa (Belanda) yang waktu itu masih menjajah Indonesia.



Lalu, muncul keinginan Kartini untuk memajukan kehidupan wanita Indonesia. Ia mulai mengumpulkan teman-teman wanitanya untuk diajarkan tulis menulis dan ilmu pengetahuan lainnya.



Kartini menikah Raden Adipati Joyodiningrat. Kabar baiknya, sang suami mendukung keinginan Kartini untuk mendirikan sekolah wanita di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor kabupaten Rembang, atau di sebuah bangunan yang kini digunakan sebagai Gedung Pramuka.



Namun, Kartini meninggal dunia tidak lama setelah melahirkan. Kartini wafat di usia 25 tahun pada 17 September 1904 dan dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang.



Pada tahun 1912, Yayasan Kartini mendirikan Sekolah Wanita yang bernama "Sekolah Kartini". Sekolah tersebut tersebar di beberapa daerah, seperti:


Semarang
Surabaya
Yogyakarta
Malang
Madiun
Cirebon.


Sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa Kartini, pemerintah menetapkan 21 April sebagai Hari Kartini. Tanggal 21 April bertepatan dengan hari lahir Kartini.

LIPUTAN NTB Joni Irawan

×
Berita Terbaru Update