Ilustrasi. Ada beberapa ciri-ciri kosmetik berbahaya yang ditemukan BPOM. (BreakingPic/Pexels) |
Waspada Kalau Kosmetik Terlihat Seperti Ini, Bisa Jadi Berbahaya
Daftar Isi
Ciri-ciri kosmetik berbahaya
1. Warna mencolok
2. Tahan lama
LIPUTANNTB.NET -- Banyak produk kosmetik beredar dengan mudah di tengah
masyarakat. Namun, Anda perlu berhati-hati karena beberapa di antaranya bisa
jadi berbahaya untuk kesehatan.
Lantas, apa saja ciri-ciri kosmetik berbahaya itu?
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI kembali memberikan informasi soal
kosmetik berbahaya. Dalam unggahan Instagram teranyarnya, BPOM mengedukasi
masyarakat tentang pewarna berbahaya yang digunakan dalam kosmetik.
Setidaknya ada tiga pewarna berbahaya yang ditemukan dalam sejumlah kosmetik.
Ketiganya merupakan pewarna sintetis yang umumnya digunakan sebagai zat warna
kertas, tekstil, atau tinta.
"Dikarenakan warnanya yang cerah, zat pewarna ini sering kali
disalahgunakan pada kosmetik, misalnya lipstik, eye shadow, pemerah pipi, dan
lain-lain," tulis BPOM dalam salah satu gambar yang diunggahnya.
Ketiga pewarna berbahaya itu bisa memicu berbagai masalah kesehatan. Misalnya
saja iritasi pada saluran pencernaan, kerusakan hati, hingga memicu kanker.
Berikut beberapa kosmetik yang ditemukan mengandung pewarna berbahaya:
- Hengfang Lipstick mengandung Merah K3
- Miss Girl Eyeshadow + Blush On No.1 mengandung Merah K3
- TAILAIMEI 12 Eye Shadow & 4 Blush & 3 Two Way Cakes mengandung Jingga
K1
- Pudaier Lip Gloss mengandung Merah K10
Ciri-ciri kosmetik berbahaya
Dengan demikian, masyarakat tampaknya perlu lebih memperhatikan ciri-ciri kosmetik berbahaya berikut ini.
1. Warna mencolok
Hal ini disebabkan oleh pewarna sintetis yang umumnya lebih mencolok. Misalnya saja, K3 dan K10 sebagai pewarna tekstil yang tidak boleh ada di dalam produk kosmetik.
"Kalau produk kosmetik pakai pewarna yang diizinkan, warna kosmetik itu soft," ujar Reri.
2. Tahan lama
Selain itu, Reri juga meminta masyarakat mewaspadai kosmetik yang diklaim tahan lama.
Menurut dia, produk kosmetik yang berkualitas biasanya tidak memiliki klaim tahan lama berlebihan.
"Produk yang diperbolehkan itu biasanya enggak tahan lama," kata dia.