JUARA MANDALIKA: Pembalap MotoGP dari tim KTM Tech 3 Miguel Oliveira melakukan selebrasi usai merajai Sirkuit Pertamina Mandalika, Minggu (20/3). (Ivan/Lombok Post) |
LIPUTANNTB.ID, PRAYA-Pemkab Lombok Tengah memprediksikan pajak hiburan MotoGP yang sudah digelar pada 18-20 Maret lalu mencapai Rp 15 miliar. Jumlah ini lebih besar daripada World Superbike (WSBK) sebesar Rp 2,3 miliar.
“Lebih jelasnya kita tunggu perhitungan dari ITDC dan MGPA,” kata Bupati Loteng HL Pathul Bahri, Rabu (30/3).
Dia menekankan, yang pasti ITDC dan MGPA patuh dan taat pada Perda Nomor 14 Tahun 2010. “Sehingga tinggal menunggu waktunya saja,” ujarnya.
Angka itu di luar pajak dan retribusi parkir, periklanan di sirkuit hingga pajak dan retribusi dari penginapan dan restoran. “Kita merasa bersyukur dengan apa yang diberikan ITDC dan MGPA,” sanjung Kepala Dinas Perindusterian dan Perdagangan (Disperindag) Loteng HM Suhartono pada Lombok Post di tempat terpisah.
Dikatakan, selama gelaran MotoGP roda ekonomi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang menempati stan-stan bergerak. Baik di parkiran timur maupun parkiran barat sirkuit. Jumlah stan yang disiapkan sebanyak 70 titik yang ditempati oleh 250 UMKM.
“Dari hasil evaluasi kami para UMKM tersebut tidak ada yang rugi,” tandas Suhartono.
Bahkan ada beberapa UMKM yang mendapatkan keuntungan mencapai Rp 21 juta. Ditegaskan, para pelaku UMKM itu tidak membayar stan. Semua diberikan gratis. Begitu pula lokasi-lokasi yang disiapkan ITDC dan MGPA.
Ke depan, pihaknya berharap UMKM bersangkutan agar lebih mandiri. Kemudian memperhatikan kualitas produk yang dijual. Baik menyangkut standarisasi kesehatan, kehalalan dan pengemasan yang lebih menarik. “Karena kami ingin produk UMKM itu include dengan tiket,” harap Suhartono.
Untuk itu, pihaknya kembali mengusulkan hal itu ke ITDC dan MGPA. Dengan harapan, saat MotoGP tahun depan produk-produk UMKM memiliki akses pasar yang jelas dan pasti. “Perhitungan terakhir perputaran uang di stan-stan UMKM mencapai ratusan juta per hari,” kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Loteng Muhammad Ikhsan, terpisah.
Dikatakan, jika dikalkulasikan selama tiga hari, perputaran uang mencapai puluhan miliar. Kalau dihitung dengan perputaran uang dari penjualan tiket, operasional penyewaan kendaraan, hotel, makam dan minum bisa menembus angka ratusan miliar. (dss/r5) source lombokpost.jawapos