www.liputanntb.id - Sumbawa Besar, Menjelang akhir pemerintahan Bupati Sumbawa HM Husni Djibril B.Sc dan Wakil Bupati Sumbawa Drs H Mahmud Abdullah (Husni-Mo) sejumlah proyek pembangunan yang dilaksanakan di Kabupaten Sumbawa tetap berjalan dalam keadaan On The Track, dan bahkan kedepan Pemda Sumbawa melalui sejumlah leading sektor terkait telah merencanakan dan mengusulkan sejumlah paket program pembangunan yang dijadikan skala prioritas dan disesuaikan dengan alokasi anggaran yang tersedia, kendati bantuan anggaran dari Pusat masih menjadi tumpuan dan harapan.
Asisten II Bidang Pembangunan dan Ekonomi Setda Sumbawa Lalu Suharmaji Kertawijaya ST MT dalam keterangan Persnya kepada awak media diruang kerjanya Rabu siang (16/09) kemarin menyatakan dari hasil evaluasi yang dilakukan atas pelaksanaan sejumlah pekerjaan proyek pembangunan tahun 2020 didaerah ini, terutama untuk penanganan dan pembangunan jalan dan jembatan yag merupakan urat nadi bagi menunjang kelancaran arus transportasi dan ekonomi masyarakat, seperti penanganan lanjutan tahap kedua jalan bullevart Garuda Sumbawa Besar sepanjang 1,27 Km yang dilaksanakan oleh PT Wijaya Karya Nusantara dengan konsultan PT Akbar Jaya Konsultan dan CV Replica KSO, dengan kegiatan pekerjaan sesuai kontrak dimulai sejak 14 Februari sampai dengan 10 Oktober 2020, dengan progres fisik per 8 September 2020 telah mencapai 75,85%, dengan nilai anggaran pembangunannya Rp 8,6 Miliar.
Jadi sangat jauh dari nilai penanganan jalan Garuda tahap pertama yang nilai kontraknya hampir mencapai sekitar Rp 16 Miliar kata Suharmaji akrab pejabat low profil Pemda Sumbawa ini disapa, kenapa bisa begitu karena memang posisi penanganan dan pelaksanaan proyek ini bertepatan dengan adanya pandemi Covid-19, nah untuk itu ada penanganan-penanganan item kegiatan untuk saluran dibuat yang baru, dengan waydening perluasan yang digali itu aja yang diakukan hotmit, terus ditambah dengan cansting, sedangkan lokasi untuk tanpa ditengah itupun akan berkurang lebarnya dengan perkiraan hanya satu meter, karena ini merupakan lanjutan jalur dua apabila kita tidak taruh median ditengah maka itu juga akan sangat berpengaruh kepada keselamatan pengguna jalan, sehingga ini harus diprioritaskan dan optimis seluruh pekerjaan pembangunan jalan Garuda akan dapat dituntaskan Oktober mendatang.
Suharmaji juga menerangkan kalau pembenahan lanjutan tahap kedua jalan Garuda ini dimulai dari depan Bulog sampai depan Bandara saja penanganannya, sedangkan kalau dari patung kerapan kerbau depan bandara itu sampai depan pasar Brang Biji, itu akan ditangani bersamaan dengan penanganan jembatan pelempit yang saat ini masih dalam proses evaluasi di Kementerian, yang diharakan pelaksanaan kegiatannya sudah bisa dilakukan Oktober mendatang, sementara untuk asset patung kerapan kerbau itu rencananya akan dibuat desain ulang dan penempatannya dilokasi yang baru dan lebih strategis, ujarnya.
Untuk akses jalan Samota sepanjang 24,5 Km mulai dari sambungan Jalan Garuda hingga Ai Limung terang Suharmaji, sekarang ini yang telah ditangani adalah segmen satu sudah tuntas sampai dengan Labuan Sawo Penyaring sepanjang 8 Km lebih telah dilalui kendaraan, dan yang kedua dari akhir ruas segmen satu sampai dengan pintu masuk Limung sepanjang 2 Km telah ditangani pembangunan aspal hotmix tahun 2019 lalu, plus jalan hotmix sekitar 1,3 Km tahun 2020 ini dari kawasan Ladang Artha Buana sampai jembatan Labu Sawo dan sekarang ini tengah diupayakan oleh Pemda Sumbawa untuk meminta bantuan Pusat bagi penambahan 5 Km dari mulai Padak Tui sampai dengan awal ruas hotmix yang ada di Limung direncanakan dapat dilaksanakan dengan anggaran tahun 2021 mendatang.
Sedangkan untuk pembangunan jembatan dikawasan Samota itu seperti di Labu Sawo sudah tuntas dibangun dan sisanya ada empat jembatan yang diusulkan pembangunannya tahun depan adalah jembatan Padak Tui (1), Padak Tui (2), Padak Tui (3) dan Ai Bari, bahkan kedepan untuk Samota ini akan diteruskan dengan fase II samoai dengan Maronge, dengan proposal telah diusulkan ke Pusat, dengan panjang jalan sekitar 25 – 30 Km sehingga seluruh rencana penataan kawasan Samota itu dapat dituntaskan, sehingga berbagai potensi yang ada di sekitar kawasan tersebut ekonominya dapat berkembang, begitu pula penataan pantai Empan dengan memperlebar jalan dan penataan pantai melalui anggaran proyek APBN, sehingga wisata pantai Empan tersebut dapat memberikan nuansa dan daya tarik tersendiri bagi para wisatawan, karenanya perlu dijaga keindahan dan kebersihannya.
Sekarang ini sedang dilaksanakan pembangunan jembatan Bako CS ada di jalur KM-70 batas tepatnya di Desa Teluk Santong Plampang, agar akses kendaraan angkutan barang jasa dan perekonomian masyarakat berjalan lancar, dimana awalnya merupakan gorong-gorong sehingga diusulkan dalam tahun 2020 ini dan saat ini sedang dalam proses pengerjaannya melalui Balai Penanganan Jalan Negara, karena itu dukungan masyarakat sangat dibutuhkan, demikian Lalu Suharmaji.(*)