liputanntb.id - Setelah sempat kehabisan kuota subsidi
pembangunan rumah subsidi, akhirnya pemerintah pusat menambah kuota Fasilitas
Likuiditas Pembiyaan Perumahan (FLPP) rumah subsidi dalam jumlah terbatas.
Khusus Bank BTN Cabang Mataram, hanya mendapatkan tambahan untuk 350 unit rumah
subsidi selama Desember 2019.
PROYEK RUMAH
: Salah satu rumah subsidi yang tengah dalam proses pembangunan di Gerung,
Jalan Bypass 2, Lombok Barat.( LUKMAN HAKIM/ RADAR LOMBOK)
|
Kepala Cabang Bank BTN Mataram Dedi Kurniadi mengatakan,
untuk Bank BTN memang mendapatkan tambahan kuota dari pemerintah di penghujung
2019. Dimana persejutuan tersebut sebesar Rp 2 triliun atau setara dengan 20
ribu unit rumah. Kemudian itu nantinya akan disebar keseluruh Indonesia
perprovinsi.
“Kami sudah mendata kesiapan rumah yang sudah selesai dan
calon debitur, untuk disetujui pengajuannya,” kata Dedi Kurniadi, Senin (2/12).
Dedi mengaku jika kuota diambil Bank BTN memang tidak
banyak, karena batas waktunya yang singkat hanya sampai Desember saja. Oleh
sebab itu, tambahan sebanyak 350 unit harus bisa dihabiskan selama Desember
2019. Tim analis Bank BTN sudah mulai melakukan penilaian calon debitur untuk
diproses pengajuannya kemudian yang memenuhi syarat langsung melakukan akad.
Dari jumlah kuota Bank BTN sudah siap sebanyak 350 unit
untuk seluruh developer (pengembang) di NTB dan ini sampai Desember saja. Waktu
untuk realisasi sebanyak 350 unit rumah itu hanya sampai 20 Desember, tapi
dimajukan batasnya menjadi 14 Desember.
Menurut Dedi, dari kuota FLPP yang tersedia pemerintah hanya
memberikan jatah kepada Bank BTN saja untuk di akhir tahun ini. dan sebanyak
350 unit rumah tersebut tinggal menunggu akad saja.
“Tinggal akad saja, karena rumah dan calon debitur juga sudah
ada,” terangnya.
Dedi menyebut, jumlah rumah subsidi yang sudah melakukan
akad selama 2019 tidak termasuk kuota tambahan di Desember ini sudah mencapai 2
ribu unit rumah subsidi. Bahkan kuota yang disediakan pun telah habis, untuk
memenuhi permintaan akan kebutuhan rumah subsidi Bank BTN menambah.
“Pengajuan rumah subsidi ini sangat banyak, makanya kuotanya
cepat habis sebelum akhir tahun,” ujar Dedi.
Terpisah, Ketua REI NTB H Heri Susanto membenarkan adanya
penambahan alokasi untuk rumah subsidi secara nasional, termasuk di NTB hanya
melalui Bank NTB.
“Penambahan kuota FLPP selama Desember 2019 ini atas
perjuangan REI, Bank BTN dan PUPR,” kata Heri.
Heri menambahkan, untuk pembagian jatah setiap devloper
(pengembang) oleh Bank BTN Cabang Mataram dari tambahan alokasi sebanyak 350
unit selama Desember ini, diserahkan kepada pihak bank.
“Kita serahkan kepada Bank BTN membaginya ke masing-masing
devloper di NTB,” ujar Heri.
www.liputanntb.id – Joni irawan
Sumber : radarlombok.co.id