Joni rawan, S.Pd., M.Si
Joni rawan, S.Pd., M.Si
Online
Halo 👋
Ada yang bisa dibantu?

Mengenal Hati Manusia

Kualitas manusia sebagai hamba Tuhan ditentukan oleh kepatuhan terhadap aturan Tuhan. Aturan Tuhan pasti benar, baik dan bermanfaat bagi kehidupan manusia dan seluruh alam. Masalah utama adalah memahami kebenaran yang hakiki. Kebenaran Hukum Alam (natural law) atau Ilmu Pasti (science) mudah untuk dimengerti. Akan tetapi amat banyak kebenaran yang sulit dipahami kecuali dengan kejernihan hati. Kebenaran yang ghaib harus dipahami dengan keimanan. Maka hanya manusia yang hatinya bersih dan jernih yang bisa beriman pada yang ghaib.

Bicara tentang Hati Manusia  maka ada 3 jenis Hati yang perlu dikenali yaitu Hati yang Selamat, Hati yang Sakit dan Hati yang Mati. Hati yang Selamat adalah Hati yang mudah menerima kebenaran dan selalu dalam kebenaran, kebaikan dan kemanfaatan. Kemudian Hati yang Sakit adalah hati yang dilanda kegelisahan, keraguan, ketakutan dan kesedihan sehingga mengalami kesulitan dalam menerima kebenaran. Sedangkan Hati yang Mati adalah hati yang sombong, merasa paling benar, dan serakah, egois, tak peduli orang lain. Hati yang Mati sering menolak kebenaran dan cenderung ke jalan yang sesat.
Bagaimana menjaga Hati? 

Setiap manusia lahir dengan dengan Hati yang Selamat. Kemudian orangtua mewarnai dengan berbagai ajaran, asuhan dan didikan membentuk sifat, kebiasaan dan karakter. Bagi yang beruntung mempunyai orangtua beriman dan mengajarkan keimanan maka hatinya akan terjaga tetap bersih dan jernih, sehingga mudah menerima kebenaran hakiki. Bagi yang kurang beruntung tidak mendapatkan pengajaran tentang keimanan maka hatinya mudah terkena penyakit. Akibatnya hatinya sulit menerima kebenaran dan bingung.
ilustrasi hati (Sumber : markazdakwah.or.id)
Orang yang sering bimbang dan bingung mudah tertipu dan tersesat. Apalagi kalau enggan belajar dan berpikir jernih, maka dia tidak bisa membedakan antara yang benar dan salah. Akibatnya dia meyakini sesuatu yang dianggap benar tanpa berpikir. Dia akan mengikuti apapun yang dikatakan oleh orang yang ditokohkan. Inilah yang disebut sebagai orang yang tersesat. Adapun orang meyakini suatu kesalahan yang dianggap kebenaran dan mengajarkan kesesatan tersebut ke pengikutnya maka dia adalah kafir dan fasik. Inilah manusia sesat yang merasa sedang membangun padahal dia merusak. Manusia seperti ini yang paling dikutuk.

Orang yang paling beruntung adalah yang menemukan kebenaran hakiki dengan akal sehatnya dan hatinya yang jernih. Kebenaran hakiki ini menyejukkan hati, mencerahkan akal dan memberikan kenikmatan pada hawa nafsu. Inilah orang mendapat hidayah, dimana hidup dijaga dan dituntun oleh Allah. Agar kita menjadi orang yang mendapatkan hidayah maka kita harus belajar agama dengan akal sehat dan hati yang jernih. Kemudian dengan sungguh memohon tuntunan dan mematuhi segala aturan serta menjalankan ibadah sesuai syariah. Ini jalan hidup benar yang mengantarkan ke kehidupan surgawi.

Berbagi

Posting Komentar