Joni rawan, S.Pd., M.Si
Joni rawan, S.Pd., M.Si
Online
Halo 👋
Ada yang bisa dibantu?

TANDA KEBANGKITAN ISLAM INDONESIA "SETELAH AHOK KALAH" (Artikel)

Kegembiraan dan kelegaan dirasakan tidak hanya oleh masyarakat Jakarta tetapi juga dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia setelah Ahok dikalahkan oleh Anies dalam Pilkada DKI. 'Pilkada rasa Pilpres' begitulah sebagian besar rakyat Indonesia menilai.

Para petinggi Partai memasang badan mempertaruhkan partainya demi kemenangan Ahok. Pertempuran antar 'godfather' terjadi yaitu Prabowo, Megawati dan SBY, yang masing-masing punya Jagoan. Energi Bangsa yang begitu besar tersedot menyaksikan 'pertempuran antara hak dan bathil'. Bahkan seluruh dunia pun tertarik menonton. Babak pertama dimenangkan oleh kelompok PUTIH, mengalahkan kelompok KOTAK KOTAK.

(ilustrasi) sumber foto : seword.com
Ada yang menarik dalam pertempuran tersebut yaitu 'sikap Presiden yang cerdas'. Sebagian besar orang mengira Presiden memihak kelompok Kotak kotak karena dulu dia berpasangan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur. Penulis sebaliknya, Presiden justru menjagokan kelompok Putih. Coba perhatikan; Anies adalah tim sukses Jokowi menuju Kursi Presiden. Anies adalah Menteri yang banyak Prestasi dan gagasan Anies mampu menerjemahkan 'Revolusi Mental'. Tapi mengapa Anies diberhentikan dari jabatan Menteri Pendidikan?

Tahukah Anda bahwa calon yang diajukan Prabowo adalah Sandi bukan Anies. Akan tetapi begitu waktu pendaftaran bakal calon gubernur, mendadak Presiden mengutus seseorang untuk menemui Prabowo dengan membawa nama Anies untuk dicalonkan. Prabowo kemudian menerima dan menggandengkan Anies dengan Sandi. Kemudian semua terperanjat ketika Presiden sudi berkunjung ke istana Prabowo, betapa renyah dan mesra pertemuan tersebut. Mengapa SBY tidak bergabung dengan Prabowo?

Tidaklah menarik suatu pertempuran bila tidak seimbang dan satu babak. SBY pun merelakan anaknya untuk jadi 'kuda hitam' yang siap kalah dengan terhormat. Presiden Jokowi pun mengundang SBY untuk mengucapkan terimakasih. Agar pertempuran tetap menarik maka SBY membebaskan pendukung AHY untuk menentukan pilihan. Menarik bukan?

Apa yang terjadi pada ibu Megawati? Sesungguhnya beliau sangat tertekan dan terpaksa memilih Ahok. Oleh karena banyak pihak misterius yang menekan dan memaksa ibu, maka beliau pun terpaksa mengerahkan seluruh kekuatan dengan segala cara untuk menang. Karena kelelahan ibu Megawati sering mencibir, mengeluh dan bahkan ingin mundur dari kancah politik. Bayangkan apa yang terjadi pada Soekarno dan Soeharto yang diangkat menjadi presiden terlalu lama? Itulah yang saat ini membayangi pikiran ibu Megawati, beliau takut terjebak dalam 'Tirani kekuasaan' semu. Demokrasi macam apa bila dia terus menjadi ketua partai?

Pertempuran bakal memasuki babak berikutnya, sementara itu sakit hati pendukung Ahok makin parah. Berbeda dengan kita orang beriman yang selalu sabar, mereka adalah orang-orang yang menuhankan hawa nafsu. Tidaklah mudah bagi mereka untuk menerima kekalahan, demdam tetap membara dan siap melakukan apa saja untuk membalas. Mereka tidak pernah jujur, mereka pandai berdusta dan berpura pura. Waspadalah waspadalah...
Saudaraku sesama muslim, semangat 'ukhuwah islamiah' harus terus dijaga dan dipelihara. Tahun depan ada momen besar Pemilu Legislatif dan Pilkada Serentak dan tahun 2019 ada momen terbesar yaitu Pilpres.

Saatnya Indonesia kembali ke Pancasila dan UUD tahun 1945 yang asli. Selama ini bangsa Indonesia agak tersesat karena telah mengubah (amandemen) Undang Undang Dasar 1945,  akibatnya tatanan kebangsaan menjadi kacau. Pembangunan menjadi condong membangun Ekonomi dan melupakan membangun kemanusiaan. Pemerintah dikuasai oleh kelompok yang mengutamakan kekayaan dan kekuasaan.

Bangsa Indonesia terbelah menjadi kelompok Kotak kotak dan kelompok Putih. Partai bukan lagi kekuatan yang mewakili ideologi. Kekuatan politik telah bergeser ke Rakyat yang tahu benar apa yang diperjuangkan. Rakyat sekarang melihat FIGUR dengan sangat teliti. Rakyat sekarang tak bisa dibohongi, karena telah terang siapa pembohong besar itu. Kini saatnya umat Islam mengajak seluruh komponen bangsa untuk  bersatu membangun bangsa berdasarkan PANCASILA dan UUD tahun 1945 yang Asli. Apapun yang dikatakan orang kafir dan munafik jangan mudah untuk dipercaya. 

Saatnya INDONESIA BANGKIT sebagai bangsa muslim terbesar di dunia. Aamiin.
Oleh dr. H Minanurrahman

Berbagi

Posting Komentar